Contoh Teks Pidato Bahasa Indonesia yang Pernah Menjadi Juara

Diposting pada

Contoh Teks Pidato Bahasa Indonesia

Berbicara di depan orang banyak seperti halnya pidato, ceramah, orasi, atau yang lainnya barangkali memang suatu hal yang tidak gampang, meskipun begitu sebagai manusia seringkali tuntunan berbicara di depan selalu ada. Oleh karena itulah pada artikel kali ini akan membagikan contoh kepenulisan teks pidato Bahasa Indonesia yang pernah menjadi juara dalam perlombaan.

Daftar Isi

Contoh Teks Pidato

Semoga adanya contoh teks pidato bahasa Indonesia ini dapat membantu para pembaca yang sedang mencari referensi contoh naskah pidato.

Adapun perlu setidaknya diketahui, sebelum membaca naskah dalam metode pidato atau mengambil dan mengutipnya, bahwa naskah pidato yang akan dibagikan ini pernah di bawakan dalam perlombaan. Saat mengikuti perlombaan naskah pidato bahasa Indonesia ini pernah menjadi juara tentusaja dengan cara juara lomba pidato berdasarkan dewan juri.

Juara yang didapatkan saat itu adalah juara 1, karena mungkin dari isi, konten, dan pembawaannya pada saat perlombaan cukup maksimal. Sehingga penting bagi rekan-reken untuk dapat mengambil sebagaian atau seluruhnya.

Kepenulisan Teks Pidato Bahasa Indonesia

Berikut inilah teks pidato bahasa Indonesia, silahkan untuk bisa dicermati, diganti, atau mungkin bisa dikoreksi kepada para pembaca sekalian.

Pendidikan Sebagai Kunci Keberhasilan Bonus Demografi

Indonesia tercatat sebagai negara kepulaun terbesar didunia dengan jumlah 13.466 pulau, 1.128 suku bangsa serta jumlah penduduk yang lebih dari 252 juta  jiwa maka pantas jikalau bangsa Indonesia masuk dalam jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Oleh karena itu secara kuantitas jumlah penduduk bangsa Indonesia sudah tidak diragukan akan tetapi secara kwalitas dan kesejahteraanlah bangsa Indonesia masih diragukan.

Jika kita cermati lebih mendalam, luas Negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk begitu banyak juga diimbangi pula dengan jumlah kemiskinan masyarakatnya, pada Maret 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis penduduk miskin di Indonesia yang mencapai 28,28 juta orang atau secara presentase sekitar 11,25%. Hal ini adalah angka yang cukup fantastis mengingat dengan kekayaan sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk yang banyak seharusnya diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya.

Namun seolah problema itu disambut dengan sebuah angin segar ketika harapan baru yang banyak berdatangan, mulai dari kalangan akademisi, pegawai negri,  politisi, mentri, presiden, masyarakat biasa hingga mahasiswa bergiat membahas tentang bonus demografi yang diprediksi akan dialami bangsa Indonesia pada tahun 2020-2030.

Secara tekstual Menurut Wongboonsin (2003) pengertian bonus demografi sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Dalam arti yang sederhana bonus demografi adalah sebuah peluang bagi bangsa Indonesia untuk bisa bangkit dan bergerak mewujudkan kesejahteraan sepenuhnya.

Melalui peluang bonus demografi yang menunjukan sekitar 60 persen penduduk Indonesia tergolong dalam kelompok usia produktif nantinya diharapkan pada tahun 2020-2030 berdampak positif pula terhadap input dan produktivitas negara dan semua perwujudan itu sangat bergantung pada kualitas sumberdaya manusia.

Kualitas sumber daya manusia sendiri yang paling awal sekaligus kunci adalah pendidikan sebab dengan pendidikan kita semua akan mampu menjadi raja dinegri sendiri dan tanpa pendidikan kita akan menjadi babu di negri sendiri.

Peran pendidikan dalam mempersiapkan bonus demografi menjadi hak dasar setiap manusia, begitu pentingnya sebuah pendidikan, agamapun juga mengatur bahwa setiap orang, laki-laki maupun perempuan wajib mencari ilmu.
Tidak cukup sampai disitu, beberapa ahli menyatakan bahwa pendidikan diarahkan untuk merubah tabiat atau kebiasaan. Dimana perubahan tabiat itu terjadi seketika proses belajar itu berlangsung. Oleh karena itu letak pendidikan dalam keberhasilan demografi sangatlah fundamental ibarat sebuah kata: Pendidikan adalah ruh dalam sebuah negara tanpa pendidikan niscaya pembangunan akan kehilangan ruh-nya.

Hadirin Sekalian Yang Saya Banggakan.

Lalu pertanyaanya pendidikan apakah yang harus kita miliki dalam menggapai keberhasilan bonus demografi?,  jawabanya tidak lain adalah dengan pendidikan moral dan pendidikan intelektual. Dimensi pendidikan moral kita dapatkan dari penanaman agama karena bangsa Indonesia adalah bangsa beragama, sesuai dengan pancasila, sila ke-1: Ketuahan yang Maha Esa.

Sedangkan pendidikan intelektual kita dapatkan dari berbagai sekolah formal atau berbagai lembaga keterampialan yang menunjang dalam keberlangsungan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhanya.

Kedua pendidikan ini adalah “Dwi Tunggal” satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila ada satu saja pendidikan kita abaikan istilah kata kepincangan akan terjadi didalamnya. Orang sekarang banyak sekali hanya mengjar pendidikan intelektual tinggi namun apa daya jika tidak di imbangi dengan pendidikan moral yang terjadi adalah ledakan korupsi dimana-mana dan ini tentu adalah salah-satu ancaman dari bonus demografi yang ada.

Begitupula apabila pendidikan hanya mengutaman moral tanpa intelektual ini juga salah, karena orang paham dengan moral tapi kurang cakap dalam intelektual yang terjadi adalah kepincangan dalam menjalankan roda kehidupan, misalnya saja masalah kemiskinan melanda dimana-mana, jumlah penduduk meledak di seluruh Indonesia belum lagi masalah sosial pemerdayaan manusia terganggu karena keterbatasan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu alangkah bijak jika peran pemuda disini dalam ikut serta mensukseskan bonus demografi adalah dengan pendidikan yang meliputu dua dimensi, yakni pendidikan moral dan pendidikan intelektual.

Hadirin Sekalian Yang Saya Banggakan.

Dari uraian yang telah disebutkan tadi dapat kita mengambil kesimpulan;

Pertama : Kunci dalam keberhasilan bonus demografi di Indonesia adalah pendidikan, karena dengan pendidikan akan memudahkan pembangunan dengan pendidikan pula masyarakat Indonesia akan mampu bersaing disaentero dunia.

Kedua : Pendidikan yang kita lakukan harus seimbang antara pendidikan moral dan pendidikan intelektual, sebab kedua hal ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Ketiga : Dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak kepada para hadirin sekalian khususnya kepada kaum muda yang akan menjadi tobak pembangun sebuah negara bahkan Bung Karno pun  pernah mengatakan hebatnya seoarang pemuda melalui pekikan “Bawakan aku 10 orang pemuda maka akan aku gocangkan dunia” oleh karena itu marilah para pemuda kita giat dalam menyambut bonus demografi dengan mempersiapkan diri melalui sebuah pendidikan yang berkualitas tinggi.

Muda-mudahan dengan cara itulah kita akan menjadi generasi pejuang, bukan menjadi generasi pecundang, muda-mudahan dengan cara itulah kita akan mempu menjadi generasipenerus bukan menjadi generasi pemupus, muda-mudaahan kita semua akan menjadi genarsi luar bisa bukan menjadi genarasi biasa diluar, muda-mudahan dengan cara seperti itu anak muda di Indonesia ini akan menajdi genarsi pelopor bukan pengekor, muda-mudahan yang terahir kita semua akan menjadi genenasi berkarakter bukan menjadi genarasi yang karaten. Amin

Dari tulisan mengenai contoh teks pidato di atas, dapat dikatakan bahwasanya pengertian pidato adalah memberikan kajian serta memberikan intonasi suara dalam rangka mempengaruhi orang yang mendengarkannya. Kondisi ini dilakukan setelah menyusun naskah pidato.

Demikianlah untuk postingan yang dapat dibagikan dalam tulisan teks pidato bahasa Indonesia ini, sebagai catatan akhir cara membuat teks pidato sebenarnya perlu data yang akurat, apalagi untuk mengangkat masalah atau latar belakang agar dewan juri nantinya juga akan berkesan. Adapun untuk penyampaian atur intonasi dan gerakan tubuh.

4.7/5 - (3 votes)